Rhymaspace
Hi, I'm Theresia Rima.
An Indonesian student, dancer, fangirl, and art lover. Feel free to contact me :)

Big claps and credits for the basecode beningsann, and the editor Ndot, the template is superblue. Enjoy! Don't forget to follow ^^
JOGJA TRIP: Kaula Leather, Sendangsono, Dowa, Jogja Bay
Sabtu, 02 Januari 2016 | 1/02/2016 | 0 Sista/Bro
Yap jadi gua ke Jogja bareng keluarganye Angela: Papa Tiwan, Mama Erlinda, sama Koko Adi dari tanggal 26-29 Desember lalu.

DAY 1
Berlima kita cus ke sono tanggal 26 Desember pake Garuda jam 8 pagi. Kira-kira nyampe Jogja jam 9 lalu kita langsung ke Kaula Leather di Jalan Pugeran Timur MJ II no. 594 A.
Di situlah kita mengikuti leather workshopnya. Di sana kita diajarkan dan dibimbang oleh Kak Taufik. Gua memilih bikin tas, sedangkan Angela dan Tata bikin dompet. Gua sih kagak foto-foto seluruh studionya, yang foto si Angela. Btw Tata ikut juga karena kebetulan dia juga lagi liburan di Jogja hahahha.

Sesampai di studio gua memilih salah satu model tas (kebetulan di web-nya nggak ada, waks. Nih coba aja cek ke kaula-leather.com dan cocokkan hasil akhirnya dengan punya gua :p).
Ini gua mau jelasin tahap-tahap membuat tasnya, maafkan kalo gambar nggak lengkap hiks. Gua terlalu capai untuk memotret segalanya.

       
1. Tahap pertama, gambar kerangka tas-nya lalu potong kulitnya. Kulit yang dipake itu kulit sapi dari Bali, tebalnya pun ada yang tipis, sedang, dan tebal. Di sini gua pake yang tipis.

2. Melubangi dan menggunting kulit. Dilakukan biar nanti kulitnya bisa dijahit atau dibentuk dengan mudah.

3. Pewarnaan. Dilakukan dengan cat kulit. Bisa menggunakan 1-2 warna dan bisa digradasi. Makin banyak air, makin halus warnanya. Kulit dicat di kedua sisinya. Kalau hanya memakai 1 warna, bolak balik pake warna yang sama. Kalo memakai 2 warna (misal biru dan kuning), bagian dalam kulit diberi warna yang lebih muda (kuning) agar warna di sisi dalam tidak mengotori bagian luar kulit.

4. Kulit dijemur agar catnya meresap.

5. Polishing. Pake semir sepatu yang berwarna bening merk KIWI. Tahap ini berfungsi untuk memunculkan kembali warna yang sudah diserap oleh kulit. Sehabis dipolish, disikat lagi agar kulit terlihat mengkilap.

6. Tas dibentuk sesuai dengan bentuknya (bisa dijahit atau hanya dimasukkan). Kalo punya Angela dan Tata dijahit, jadi lama. Tas punya gua sih cuma dimasuk-masukkin :p

7. Detail. Tas diberi kancing dan emboss (ukiran). Khusus untuk tas gua, gua minta biar ada talinya. Jadi gua mengepang kulitnya dengan susah payah. Walau akhirnya dibuatin juga sama Kak Taufik :") Beneran coy ngepangnya susah banget, beda gitu caranya. Gua lebih master menjahit waks


Jadi kita mengerjakan semua itu dari jam 11 siang sampe jam 8 malam~ tanpa makan siang dan hanya ditemani snack. Waks beneran kayak kerja rodi. Nih, cekidot hasil kerja keras ai:


    
              

      


YEAY. Dan tas itu harganya Rp. 550.000 kawan (sebenarnya Rp. 450.000 atau Rp. 500.000 gitu, tapi karena gua tambah tali jadi harganya segitu). Angela dan Tata yang membuat dompet membayar seharga Rp. 350.000. 

DAY 2
Hari kedua si Tata ngikut lagi sama kita. Lol. Kita ke 2 wilayah gereja untuk memberikan beasiswa di desa sana. Gua lupa nama kedua gereja itu waks peace. Lalu abis itu kita ziarah ke Sendangsono.

     


DAY 3
Hari ketiga ini kita ke Dowa. Apa itu Dowa? Dowa itu merk tas yang memfokuskan kepada rajutan. Yas people, rajutan. Walaupun ada tas yang campur sama kulit sih, nggak semuanya rajutan. Di sana gua beli 1 tas lipet warna ungu seharga Rp. 200.000. Cekidot~

   

Lalu setelah ke Dowa kita ke Jogja Bay. Waktu kita ke liat depannya WOW udah kayak di luar negeri gitu waterparknya. Ada mercusuar dan kapal supergede di sisi kanan dan kiri pintu masuk. Lalu kita bayar tiket masuk untuk orang dewasa sebesar Rp. 90.000  dan biaya sewa loker sebesar Rp. 30.000 (murah banget, tapi...) 

Waktu kita masuk ke dalam waterpark, kita kecewa karena ternyata waterparknya kecil. Padahal waterpark ini katanya terbesar di Indonesia (waks). Tapi sepertinya pihak Jogja Bay melakukan soft opening yang benar-benar "soft." Terbukti dengan masih sempitnya wilayah waterpark dan masih banyak wahana yang dalam proses pembangunan. Kondisi air juga mengecewakan karena kolam tidak bersih dan banyak terdapat pasir. Di sana juga kekurangan jumlah ban karena terlalu banyaknya jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas. Peraturan unutk meletakkan kembali ban sehabis dipakai juga tidak tegas sehingga kami tidak kunjung mendapat ban untuk bermain. Kamar bilas juga mengecewakan karena kurang banyaknya jumlah ruang bilas tertutup dibandingkan dengan ruang ganti, Akhirnya kami terpaksa membilas diri di shower bilasan yang terbuka (yang buat bocah-bocah ;") itu pun tidak semua shower bekerja dengan maksimal karena banyak shower yang airnya kecil.

Sebenarnya secara concept waterpark ini tuh udah bagus, dekorasinya meyakinkan, ada teaternya segala, dll. Tapi gua rasa dia terlalu cepat open. Wahana banyak yang belum siap, manajemennya kurang baik pula, dan jumlah pengunjungnya melebihi kapasitas. Misal, seharusnya tempat itu hanya bisa menampung 5000 orang, tapi kenyataannya, kami bertiga masuk sebagai orang yang ke 8001, 8002, dan 8003.

Jadi overall, waterpark ini tidak begitu memuaskan, Mungkin kita bisa tunggu beberapa bulan untuk melihat perkembangan waterpark ini. Semoga tahun 2016 bisa diperbaiki.

Yowes, daripada banyak omong, nih foto-fotonye:

             

         




DAY 4
Hari terakhir, Tata udah nggak ikut kita lagi waks. Hari terakhir kita ke Bakpia Pathuk 25, beli oleh-oleh dan liat pabrik pembuatan bakpianya. Lalu kita makan siang dan kembali ke Jakarta jam 18.45~

-FIN-

Liburan ke Jogja ini memang berkesan, walaupun penyakitnya macem-macem :"D

Pulang liburan gua menderita pegal-pegal dan alergi parah teman. No need to mention where and how, karena penyakit kulit itu tidak perlu diperlihatkan oke :) lol

BYE.

Label: , , , ,